Boys Before Flowers Episode 16


"Secara mendadak, Jun-pyo muncul di rumah Ji-hoo dengan alasan yang dibuat-buat. Padahal semua tahu, hal itu dilakukan karena pemuda itu kesepian."


Tersenyum karena tahu alasan sahabatnya datang, Ji-hoo langsung menceritakan keadaan Jan-di yang baik-baik saja. Meski sempat berpura-pura tidak mau tahu, raut wajah Jun-pyo berubah saat melihat boneka buatan Jan-di yang semula hendak diberikan pada dirinya.

Paginya di sekolah, Jan-di dikejutkan oleh kemunculan Jae-kyung. Rupanya gadis itu bakal mengikuti kuliah di universitas Shinhwa, dan dengan penuh semangat berharap bisa bersahabat baik. Berusaha untuk tetap bersikap sopan, raut wajah Jan-di berubah saat Jae-kyung mengatakan ada disana untuk menemui seseorang.

Apa yang terjadi berikutnya sangat mengejutkan. Melihat Jun-pyo mendekat bersama rekan-rekan F4nya, Jae-kyung langsung memiting leher pria itu sambil memanggilnya dengan sapaan tunangan. Tidak perduli meski sempat diomeli, Jae-kyung menunjuknya sambil menyebut bahwa ia bakal menaklukkan Jun-pyo.

Niat Jae-kyung untuk bersahabat dengan Jan-di tidak main-main, ia bahkan mendatangi tempat gadis itu dan Ga-eul bekerja sambil setengah memaksa ingin ikut serta. Tidak cuma itu, ia juga terus bertanya tentang diri Jun-pyo ke Jan-di.

Rupanya meski tahu hubungan Jan-di dan Jun-pyo, ia tidak sadar kalau keduanya lebih dari sekedar teman. Dengan wajah sumrigah, Jae-kyung memproklamirkan Jan-di sebagai gurunya dalam urusan berkencan dan menaklukkan Jun-pyo. Meski sebal, belakangan Ga-eul mengakui kalau ia mengerti perasaan Jan-di yang sulit membenci Ga-eul.

Berita tentang Jun-pyo terdengar oleh keluarga Jan-di, yang juga dikejutkan oleh kehadiran tamu tak diundang : Jae-kyung. Tidak sadar siapa gadis itu sebenarnya, ayah dan ibu Jun-pyo mengijinkan Jae-kyung menginap dan bahkan meminjamkan piyama yang pernah dipakai Jun-pyo. Menjelang tidur, Jae-kyung tak henti-hentinya membicarakan Jun-pyo.

Di kampus, Jun-pyo terus mengikuti Jan-di sambil berusaha menjelaskan kalau pertunangannya dengan Jae-kyung adalah ulah Nyonya Kang. Namun, Jan-di yang tidak mau mendengar penjelasan mempercepat langkahnya dan saat bertemu Ji-hoo, meminta supaya pemuda itu mau memboncenginya.

Apes bagi mereka, adegan itu terlihat oleh Jae-kyung, yang kontan mengira Ji-hoo adalah pria yang disukai oleh Jan-di. Melihat perkembangan keadaan yang semakin rumit, Yi-jung dan Woo-bin bertekad membantu untuk memisahkan Jun-pyo dari Jae-kyung. Siapa sangka, strategi keduanya malah jadi senjata makan tuan.

Strategi terakhir adalah melupakan Jae-kyung serta memfokuskan perhatian pada pasangan Jun-pyo dan Jan-di. Strateginya adalah dengan meminta Ga-eul menelepon Jan-di dan mengaku kalau dirinya diajak kencan oleh Yi-jung. Tahu akan sifat playboy personil F4 yang satu ini, Jan-di dengan panik meminta bantuan Jun-pyo.

Sempat terjadi sejumlah peristiwa lucu, Jun-pyo sempat tidak percaya kalau Yi-jung menyukai gadis sederhana seperti Ga-eul. Namun, Jan-di semakin panik saat Woo-bin mengatakan bahwa Ga-eul adalah tipe idaman Yi-jung.

Penguntitan berlangsung hingga malam hari, Jun-pyo dan Jan-di tidak sadar kalau mereka dijebak. Tidak sengaja berpelukan, Yi-jung tersenyum melihat kedekatan Jun-pyo dan Jan-di serta mengeluarkan trik terakhirnya : kembang api. Seolah masih belum cukup, Jun-pyo dan Jan-di sengaja menyewa kamar tepat di sebelah kamar Yi-jung dan Ga-eul.

Berada didalam satu kamar, keadaan sempat kaku saat Jan-di mengucapkan selamat ultah pada Jun-pyo. Tidak tahan dengan ucapan pria itu, Jan-di memutuskan untuk keluar kamar. Siapa sangka, di koridor ia malah bertemu Nyonya Kang. Sambil memaki-maki gadis malang itu, Nyonya Kang nyaris saja menampar Jan-di kalau Jun-pyo tidak muncul dan menahan tangan sang ibu.

Melihat putranya ada disana, Nyonya Kang langsung menyuruh anak buahnya untuk menyeret Jun-pyo pergi dari lokasi itu. Sebelum ditarik paksa, Jun-pyo masih sempat mengirim SMS pada Ji-hoo untuk meminta tolong sang sahabat dekat supaya mau menjaga Jan-di. Sayang saat Ji-hoo tiba, Jan-di sudah tidak ada di hotel.

Ji-hoo nampaknya benar-benar telah mengenal Jan-di, ia langsung menyusul gadis itu di klinik. Dugaannya benar, Jan-di tengah membersihkan klinik dengan wajah muram. Terus melihat aksi kekasih Jun-pyo itu, Ji-hoo langsung menyodorkan bahunya saat Jan-di menangis tersedu-sedu.

Kuatir kalau Jan-di bakal dicelakai, Jun-pyo yang terus mendapat pengawasan ketat dari sang ibu memutuskan untuk mengacuhkan Jan-di saat di kampus. Siapa sangka, masalah besar kembali menimpa keluarga Geum : rumah mereka beserta seisi barang-barangnya bakal disita.

0 komentar:

Posting Komentar